Pohon Deviratif Tata Bahasa Bebas Konteks

Pohon Deviratif Tata Bahasa Bebas Konteks

Sebelum kita membahas tentang pohon derivatif tata bahasa bebas konteks , mari kita sejenak mengulas kembali apa definisi dari tata bahasa bebas konteks. 

Context Free Grammar (CFG)/ Bahasa Bebas Konteks adalah sebuah tata bahasa dimana tidak terdapat pembatasan pada hasil produksinya, Contoh Pada aturan produksi :
α → β
batasannya hanyalah ruas kiri (α) adalah sebuah simbol variabel. Sedangkan contoh aturan produksi yang termasuk CFG adalah seperti di bawah :
  •  B → CDeFg
  •  D → BcDe
Latar Belakang Context Free Grammar (CFG)
Terinspirasi dari bahasa natural manusia, ilmuwan-ilmuwan ilmu komputer yang mengembangkan bahasa pemrograman turut serta memberikan grammar (pemrograman) secara formal. Grammar ini diciptakan secara bebas-konteks dan disebut Context Free Grammar(CFG).

Hasilnya, dengan pendekatan formal ini, kompiler suatu bahasa pemrograman dapat dibuat lebih mudah dan menghindari ambiguitas ketika parsing bahasa tersebut. Contoh desain CFG untuk parser, misal : B -> BB | (B) | e untuk mengenali bahasa
dengan hanya tanda kurung {‘(’,’)’} sebagai terminal-nya.


 PARSING 
Proses parsing adalah proses pembacaan string dalam bahasa sesuai CFG tertentu, proses ini harus mematuhi aturan produksi dalam CFG tersebut. Context Free Grammar ( CFG ) menjadi dasar dalam pembentukan suatu parser/proses analisis sintaksis. Bagian sintaks dalam suatu kompilator kebanyakan di definisikan dalam tata bahasa bebas konteks.Pohon penurunan ( derivation tree/parse tree) berguna untuk menggambarkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal setiap simbol variabel akan di turunkan menjadi terminal sampai tidak ada yang belum tergantikan.

Contoh, terdapat CFG dengan aturan produksi sebagai berikut dengan simbol awal S :
  •  S → AB 
  •  A → aA | a
  •  B → bB | b

Maka jika ingin dicari gambar pohon penurunan dengan string : ‘aabbb’ hasilnya adalah seperti di bawah :
Context Free Grammar (CFG)  - Parse Tree

Proses penurunan / parsing bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Penurunan terkiri (leftmost derivation): simbol variabel terkiri yang di perluas terlebih dahulu.
  • Penurunan terkanan ( rightmost derivation ) : simbol variabel terkanan yang diperluas terlebih dahulu.

Misal  Grammar sebagai berikut :
  • S → aAS | a
  • A → SbA | ba
Untuk memperoleh string ‘aabbaa’ dari grammar  diatas dilakukan dengan cara : 
  • Penurunan terkiri: S => aAS => aSbAS => aabAS => aabbaS => aabbaa.
  • Penurunan terkanan : S => aAS => aAa => aSbAa => aAbbaa => aabbaa.
 Soal 1 : 
S → AA
A → AAA | a | bA | Ab
Buatlah pohon penurunan dari himpunan produksi diatas untuk membangkitkan string dengan susunan “bbabaaba”.
Jawab :

Dari Kiri
S => AA => AAAA => bAAAA => bbAAAA => bbaAAA => bbabAAA => bbabaAA=> bbabaaA =>bbabaaba 


   Soal 2 : 
S → AB
A → Aa | bB
 a | Sb
Buatlah pohon penurunan dari himpunan produksi diatas untuk membangkitkan string dengan susunan “baabaab”
Jawab :

Dari Kiri
S=>AB=>Aab=>bBaB=>baaB=>baaSb=>baaABb=>baabBBb=>baaabaBb=>baabaab 

   Soal 3 :
S → Ba | Ab
A → Sa | Aab | a
B → Sb | Bba | b 
Buatlah pohon penurunan dari himpunan produksi diatas untuk membangkitkan string dengan susunan “bbaaaabb”
Jawab : 

Dari Kiri
S=>Ab=>Aabb=>Saabb=>Baaabb=>Bbaaaabb=>bbaaaabb

AMBIGUITAS

Ambiguitas terjadi bila terdapat lebih dari satu pohon penurunan yang berbeda untuk memperoleh suatu string. Contoh soal :
S → AB | C
A → aAb | ab
B → cBd | cd
C → aCd | aDd
D → bDc | bc

Buatlah pohon penurunan dari himpunan produksi diatas untuk membangkitkan string dengan susunan “aabbccdd”
Jawab :

Dari Kiri
Bentuk 1
S=>AB=>AcBd=>Accdd=>aAbccdd=>aabbccdd
Bentuk 2
S=>C=>aCd=>aaDdd=>aabDcdd=>aabbccdd
Bentuk 1

Bentuk 2


Ambiguitas dapat menimbulkan masalah pada bahasa-bahasa tertentu, baik bahasa alami maupun pada bahasa pemrograman.

Berikut ini adalah penjelasan dalam bentuk video







Komentar